Show
Penyakit jantung koroner adalah penyakit yang disebabkan terjadinya penyumbatan pembuluh arteri koroner atau menyempit karena endapan lemak, yang secara bertahap menumpuk di dinding arteri. Proses penumpukan itu disebut aterosklerosis, dan bisa terjadi di pembuluh arteri lainnya, tidak hanya pada arteri koroner. Arteri koroner adalah pembuluh darah di jantung yang berfungsi menyuplai makanan bagi sel-sel jantung. Kurangnya pasokan darah karena penyempitan arteri koroner mengakibatkan nyeri dada yang disebut angina, yang biasanya terjadi saat beraktivitas fisik atau mengalami stress. Bila darah tidak mengalir sama sekali karena arteri koroner tersumbat, penderita dapat mengalami serangan jantung yang mematikan. Serangan jantung tersebut dapat terjadi kapan saja, bahkan ketika Anda sedang beristirahat. Penyakit jantung koroner juga dapat menyebabkan daya pompa jantung melemah sehingga darah tidak beredar sempurna ke seluruh tubuh (gagal jantung). Penderita gagal jantung akan sulit bernafas karena paru-parunya dipenuhi cairan, merasa sangat lelah, dan bengkak-bengkak di kaki dan persendian. Faktor Risiko 1. Kadar Kolesterol Tinggi. Penyebab penyakit jantung koroner adalah endapan lemak pada dinding arteri koroner, yang terdiri dari kolesterol dan zat buangan lainnya. Untuk mengurangi risiko penyakit jantung koroner, Anda harus menjaga kadar kolesterol dalam darah. Kolesterol adalah senyawa lemak kompleks yang secara alamiah dihasilkan tubuh dan bermanfaat bagi pembentukan dinding sel dan hormon. Dua pertiga kolesterol diproduksi oleh hati (liver), sepertiga lainnya diperoleh langsung dari makanan. Kolesterol diedarkan dalam darah melalui molekul yang disebut lipoprotein. Ada dua jenis lipoprotein, yaitu low-density lipoprotein (LDL), and high-density lipoprotein (HDL). LDL mengangkut kolesterol dari hati ke sel-sel tubuh. HDL berfungsi sebaliknya, mengangkut kelebihan kolesterol ke hati untuk diolah dan dibuang keluar. LDL yang berlebihan dapat menyebabkan penumpukan kolesterol pada dinding arteri sehingga disebut "kolesterol jahat". Kadar LDL yang optimal adalah 100- 129 mg/dL. Kelebihan LDL menyebabkan HDL "kewalahan" membuang kolesterol yang berlebih. Total kolesterol yang dianjurkan (HDL + LDL) adalah di bawah 200 mg/dL (border line = 240). 2. Tekanan Darah Tinggi/Hipertensi. Tekanan darah tinggi menambah kerja jantung sehingga dinding jantung menebal/kaku dan meningkatkan risiko penyakit jantung koroner. Ada dua pengukuran tekanan darah. Tekanan sistolik adalah tekanan darah yang memancar dari jantung ke seluruh tubuh. Tekanan diastolik adalah tekanan darah yang kembali mengisi jantung. Secara umum orang dikatakan menderita hipertensi bila tekanan darah sistolik/diastoliknya di atas 140/90 mmHg. 3. Trombosis. Trombosis adalah gumpalan darah pada arteri atau vena. Bila trombosis terjadi pada pembuluh arteri koroner, maka Anda berisiko terkena penyakit jantung koroner. Trombosis biasanya berada pada dinding pembuluh yang menebal karena aterosklerosis. Merokok meningkatkan risiko trombosis hingga beberapa kali lipat. 4. Kegemukan. Kegemukan (obesitas) meningkatkan risiko tekanan darah tinggi dan diabetes. Orang yang kegemukan juga cenderung memiliki kadar HDL rendah/LDL tinggi. 5. Diabetes mellitus. Diabetes meningkatkan risiko penyakit jantung koroner, terlebih bila kadar gula darah tidak dikontrol dengan baik. Dua pertiga penderita diabetes meninggal karena penyakit jantung dan gangguan kardiovaskuler lainnya. 6. Penuaan. Risiko penyakit jantung koroner meningkat seiring usia. Semakin tua, semakin menurun efektivitas organ-organ tubuh, termasuk sistem kardiovaskulernya. Lebih dari 80 persen penderita jantung koroner berusia di atas 60 tahun. Laki-laki cenderung lebih cepat terkena dibandingkan perempuan, yang risikonya baru meningkat drastis setelah menopause. 7. Keturunan. Risiko Anda lebih tinggi bila orang tua Anda juga terkena penyakit jantung koroner, terlebih bila mulai mengidap di usia kurang dari 60 tahun. Cara Mengurangi Risiko Meskipun tidak dapat melawan penuaan dan mempengaruhi garis keturunan, Anda dapat melakukan hal berikut untuk mengurangi risiko penyakit jantung koroner:
10 anggapan salah tentang penyakit jantung
Sumber: http://penyakitjantungkoroner.org/jantung-koroner/ http://majalahkesehatan.com/penyakit-jantung-koroner/ http://id.wikipedia.org/wiki/Serangan_jantung Penyakit jantung koroner adalah kondisi ketika pembuluh darah utama yang memberi pasokan darah, oksigen, dan nutrisi untuk jantung menjadi rusak. Biasanya, kondisi ini disebabkan oleh plak kolesterol dan proses peradangan. Gejala Penyakit Jantung KoronerGejala yang ditimbulkan oleh penyakit jantung koroner, meliputi:
Penyebab Penyakit Jantung KoronerPenyebab penyakit jantung koroner ada banyak. Meski begitu, penelitian telah menunjukkan bahwa tekanan darah tinggi, kolesterol dan trigliserida tinggi, diabetes, kegemukan, kebiasaan merokok, serta peradangan pada pembuluh darah merupakan faktor utama yang melukai dinding arteri, sehingga menyebabkan PJK. Saat arteri rusak, plak akan lebih mudah menempel pada arteri dan lambat laun menebal. Penyempitan pembuluh kemudian akan menghambat aliran darah kaya oksigen ke jantung. Jika plak ini pecah, trombosit akan menempel pada luka di arteri dan membentuk gumpalan darah yang memblokir arteri. Hal ini dapat menyebabkan angina semakin parah. Ketika bekuan darah cukup besar, maka arteri akan tertekan yang menyebabkan infark miokard atau kematian otot jantung. Faktor Risiko Penyakit Jantung KoronerBeberapa faktor yang dapat memengaruhi penyakit jantung koroner,meliputi:
Diagnosis Penyakit Jantung KoronerDiagnosis penyakit jantung koroner dapat dilakukan dengan wawancara, pemeriksaan fisik, ataupun pemeriksaan laboratorium. Beberapa jenis pemeriksaan untuk penyakit ini, meliputi: Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi adanya kelainan-kelainan pada irama jantung. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kerusakan berefek pada fungsi jantung. Jika seseorang memiliki faktor risiko, dokter akan menyarankan stress test. Pada pemeriksaan ini, ia akan diminta untuk berjalan atau bersepeda statis sementara dokter akan mengukur aktivitas jantung dengan EKG. Pencegahan Penyakit Jantung KoronerPenyakit ini merupakan penyebab nomor satu dari serangan jantung dimana pada beberapa orang dapat menyebabkan kematian, penyempitan pada pembuluh darah koroner membuat darah tidak dapat diantar menuju otot jantung dengan semestinya. Arteri yang sempit, karena timbunan plak yang mengeras akan membuat suplai oksigen ke jantung terhambat, akibatnya jantung mengalami kontraksi mendadak yang memicu serangan jantung. Berikut beberapa tips berguna untuk mencegah penyakit jantung koroner: Terapkan menu makan yang kaya serat dan cukup nutrisi, perhatikan pula cara pengolahannya, sebaiknya hindari makanan yang diolah dengan cara digoreng di dalam banyak minyak, sebaliknya olah makanan dengan cara ditumis, direbus, ataupun dikukus. Jika harus mengolah makanan dengan cara menggoreng, sebaiknya gunakan minyak zaitun daripada minyak goreng, sebab minyak zaitun memiliki kandungan lemak yang rendah. Hindari makanan makanan yang mengandung kolesterol dan lemak tinggi, misalnya seafood – kandungan kolesterol tinggi di dalamnya dapat membahayakan jantung. Pilih produk makanan yang rendah lemak atau bahkan tanpa lemak. Konsumsi susu, keju, ataupun mentega yang rendah lemak. Selain lemak, hindari juga makanan yang mengandung gula yang tinggi, misalnya soft drink. Konsumsi karbohidrat secukupnya karena secara alami tubuh akan memproses karbohidrat menjadi gula dan lemak. Mengonsumsi oat atau gandum dapat membantu menjaga kesehatan jantung. Siapapun tahu bahwa rokok berdampak negatif untuk kesehatan jantung, karena itu, hentikan kebiasaan merokok segera agar jantung tetap sehat. Saat seseorang mengalami stres, otak memerintah tubuh untuk mengeluarkan hormon kortisol untuk mengatasinya, tapi jika hormon ini diproduksi berlebihan dapat menyebabkan pembuluh darah menjadi kaku. Hormon norepinephrine juga akan diproduksi oleh tubuh untuk mengatasi stres, tapi jika diproduksi berlebihan dapat mengakibatkan tekanan darah meningkat. Tekanan darah tinggi juga dapat menjadi penyebab penyakit jantung, sebab tekanan darah yang berlebihan dapat melukai dinding arteri dan memungkinkan kolesterol LDL memasuki arteri dan berakibat pada meningkatnya timbunan plak. Jaga pola makan agar tidak berlebihan, sehingga terhindar dari kegemukan. Seseorang dengan lingkar pinggang lebih dari 80 sentimeter memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena serangan jantung koroner. Selain itu, obesitas atau kelebihan berat badan dapat meningkatkan resiko terkena tekanan darah tinggi dan diabetes. Diabetes merupakan salah satu faktor yang mempercepat terjadinya penyakit jantung koroner selain dapat meningkatkan risiko terkena serangan jantung. Lakukan olahraga kardio, seperti jogging, berjalan kaki, renang, ataupun bersepeda. Jenis olahraga tersebut dapat menguatkan kerja otot jantung dan melancarkan peredaran darah ke seluruh tubuh. Radikal bebas yang berasal dari polusi udara, asap rokok, dan asap kendaraan bermotor dapat menyebabkan endapan pada pembuluh darah yang mengakibatkan penyumbatan, radikal bebas dalam tubuh dapat dihilangkan lewat konsumsi antioksidan, di mana antioksidan bekerja menangkap radikal bebas dalam tubuh dan membuangnya. Antioksidan bisa diperoleh dari berbagai macam sayuran dan buah. Pengobatan Penyakit Jantung KoronerBeberapa obat yang digunakan untuk mengatasi penyakit jantung koroner, meliputi:
Operasi:
Kapan Harus ke Dokter?Jika keluarga atau kerabat mengalami satupun tanda atau gejala yang disebutkan di atas, sebaiknya diskusikanlah dengan dokter. Selalu lebih baik untuk mendiskusikan apa yang terbaik untuk keadaan dengan dokter. Untuk melakukan pemeriksaan, bisa langsung membuat janji dengan dokter di rumah sakit pilihan kamu di sini. Pertanyaan Seputar Penyakit Jantung KoronerHalo, mau tanya apakah penyakit jantung koroner dapat menurun pada keturunan?Ditanyakan oleh: dian_pra13 Dijawab oleh: dr. Rizal Fadli Beberapa penyakit jantung memang berisiko menjadi penyakit jantung turunan, dan penyakit tersebut adalah penyakit jantung koroner. Kecenderungan risiko mengidap penyakit ini diwariskan dari ayah kepada anak melalui kromosom Y pada laki-laki. Kromosom Y adalah bagian dari DNA yang ada pada pria. Diduga bagian ini berperan penting dalam mewariskan penyakit jantung koroner. Penelitian di University of Leicester di Inggris melakukan analisi DNA terhadap lebih dari 3.000 orang peserta pria yang tidak terkait secara biologis. Dari penelitian tersebut ditemukan bahwa 90 persen di antara peserta memiliki varian kromosom Y yang disebut haplogroup I. Pria yang memiliki kromosom Y dari haplogroup I inilah yang memiliki risiko 50 persen lebih tinggi mengalami penyakit jantung koroner dibanding pria lain. Orang yang memiliki kromosom Y haplogroup I dan melakukan kebiasaan-kebiasaan yang berisiko memicu sakit jantung, seperti merokok dan pola makan tinggi kolesterol, bisa melipatgandakan risiko terkena penyakit jantung. Dok, sebenernya usia berapa sih yang paling rentan terkena penyakit jantung koroner?Ditanyakan oleh: muharifizaldi Dijawab oleh: dr. Rizal Fadli Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan pada 2013, di Indonesia, penyakit jantung koroner mencapai angka 12,1% dari populasi. Bahkan, penyakit ini semakin banyak diidap oleh kelompok usia muda, yakni 39% berusia kurang dari 44 tahun. Sebanyak 22% dari pengidap jantung usia muda itu berada di kisaran 15–35 tahun. Apa bedanya jantung koroner dengan jantung bocor bawaan?Ditanyakan oleh: ptmwti_ Dijawab oleh: dr. Rizal Fadli Jantung koroner adalah penyakit yang terjadi akibat terhambatnya pasokan darah kaya oksigen menuju otot jantung karena adanya plak pada pembuluh darah jantung atau arteri koroner. Semakin besar plak, semakin sempit pembuluh arteri jantung, sehingga suplai darah menjadi sedikit. Jika hambatan aliran darah ini terjadi pada arteri koroner, kondisi ini bisa menyebabkan serangan jantung. Penyakit jantung bawaan adalah kelainan pada struktur jantung yang dialami sejak lahir. Kondisi ini dapat mengakibatkan gangguan pada aliran darah dari dan ke jantung, baik yang tergolong ringan ataupun kompleks, sehingga berpotensi membahayakan nyawa. Terdapat beberapa jenis penyakit jantung bawaan, di antaranya adalah:
|