Dibawah ini yang termasuk alat-alat budaya food gathering adalah

Perkakas yang dipakai oleh masyarakat pada masa berburu dan meramu tingkat awal adalah terbuat dari batu yang masih utuh belum diproses sehingga belum bisa digunakan untuk bercocok tanam. Alat-alat tersebut digunakan untuk memotong daging dan tulang binatang buruan. Salah contoh alat yang digunakan oleh masyarakat pada masa ini adalah kapak genggam. Pada tahun 1935, Von Koenigswald menemukan beberapa alat dari batu yang ada di daerah Pacitan. Alat ini bentuknya menyerupai kapak, akan tetapi tidak bertangkai, sehingga menggunakan kapak tersebut dengan cara digenggam yang membuat perkakas ini belum dapat digunakan untuk bercocok tanam. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan hidupnya mereka mengumpulkan bahan makanan dari alam dan mengolahnya (food gathering), maka dapat dikatakan kehidupan mereka sangat bergantung pada alam, Jika bahan makan di daerah sekitar mereka habis maka mereka akan pindah ke daerah lain yang masih banyak tersedia bahan makanan baik tumbuhan yang bisa mereka petik maupun hewan yang bisa mereka buru. Kondisi tersebut mendorong mereka untuk melakukan pola kehidupan berpindah (nomaden).


Berdasarkan penjelasan di atas maka jawabannya adalah A. 

putri nabi Muhammad Saw yang ikut berjuang pada masa kanak-kanaktolong bantu jawab plissssss​

siapa yang dijuluki singa podium ​

Nenek moyang indonesia? Nenek moyang ular?

bagaimana mekanisme koordinasi antar departemen dalam menggunakan teknologi, khususnya terhadap pegawai yang belum bisa beradaptasi dengan teknologi​

doa ketika merintangi sesuatu.,..... beserta artinya​

Tuliskan contoh-contoh:a.kebudayaan yang benar B.kebudayaan yang tidak benartlong di jwb!!​

pelajaran apa yang kamu dapatkan dari biografi Laksamana malahayati ini​

Seseorang yang masih ada hubungan keluarga dari nabi muhammad saw dan membela serta melindungi dari kafir quraisy bernamaa.abu lahab b.abu thalib … c. abu jahal c.abu jahal​

Islam nusantara dalam melihat permasalahan sosial terutama agama

Bagaimana pemikiran karakteristik Islam Nusantara dalam melihat permasalahan yang terkait dengan agama,aliran dan budaya?

[ans]


Alat-alat pendukung budaya food producing adalah b. kapak lonjong dan gerabah.


Kapak lonjong digunakan untuk memotong bahan makanan dan sebagai perkakas. Kapak lonjong yang berukuran kecil digunakan sebagai ornamen upacara dan benda wasiat.


Gerabah liat digunakan untuk menyimpan cairan dan bahan makanan, terutama makanan biji-bijian seperti beras dan gandum.


Kelas: 11/2 SMA

Kategori: Kehidupan Pra Sejarah

a kapak perimbas dan kapak genggam

Lihat Foto

libcom

Ilustrasi Zaman Neolitikum

KOMPAS.com - Kehidupan masyarakat praaksara mengalami fase food gathering dan food producing.

Food gathering adalah masa di mana manusia purba mempertahankan hidupnya dengan cara berburu dan mengumpulkan makanan atau meramu.

Sedangkan food producing adalah corak kehidupan manusia praaksara yang artinya memproduksi makanan dengan cara beternak dan bercocok tanam.

Lantas, apa perbedaan food gathering dan food producing pada zaman prasejarah?

Food gathering

Kehidupan manusia purba pada masa berburu dan masa meramu yang masih sangat tergantung pada alam sekitarnya disebut food gathering.

Pola kehidupan ini terjadi pada masa berburu dan mengumpulkan makanan, atau bersamaan dengan Zaman Paleolitikum dan Mesolitikum.

Pada masa ini, kehidupan manusia purba masih sangat tergantung pada alam sekitarnya. Segala daya masyarakatnya pun ditujukan untuk berhasilnya usaha memenuhi kebutuhan makan.

Oleh karena itu, manusia purba hidup dengan cara berpindah-pindah (nomaden), mengikuti tempat yang cukup banyak menyediakan bahan makanan dan air.

Baca juga: Nomaden: Sejarah dan Perkembangannya

Biasanya, mereka hidup di dekat sungai atau danau, di mana hewan buruannya mencari minum.

Hewan yang diburu saat itu adalah babi, kerbau, banteng, rusa, monyet, ikan, dan masih banyak lainnya.

1. Kapak perimbas (chopper)

Sumber: www.pinterest.com

  • Berfungsi untuk menebang kayu, memahat tulang dan sebagai senjata.
  • Kapak perimbas banyak ditemukan di Pacitan provinsi Jawa Timur, sehingga oleh Von Koenigswald disebut alat dari kebudayan pacitan.
  • Selain itu juga ditemukan di fuatcepat Gombong provinsi Jawa Tengah, Sukabumi provinsi Jawa Barat, lahat provinsi Sumatra selatan dan Goa Choukoutieen di Beijing.


2. Alat serpih

Sumber: smart-pustaka.blogspot.com


  • Alat-alat kecil yang terbuat dari batu chalcedon.
  • Berfungsi untuk menguliti hewan buruan, mengiris daging buruan, memotong umbi-umbian / buah-buahan, dan berburu.
  • Tradisi serpih-bilah ini terutama berlangsung di kehidupan gua yang ada di Sulawesi Seltan, Sulawesi Tenggara dan pulau-pulau Nusa Tenggara Timur.
  • Perkembangan tradisi serpih-bilah berbentuk mata panah bersayap atau bergerigi dan serpih-bilah yang khusus dibuat dari fuatcepat batu obsidian.


3. Batu kecil indah (flakes)

Sumber: archive.kaskus.co.id

  • Alat-alat serpih terbuat dari pecahan-pecahan batu kecil (microlith),
  • Terbuat dari batu kalsedon dan onsidian.
  • Berfungsi sebagai alat penusuk, pemotong daging, dan pisau,
  • Alat-alat serpih banyak ditemukan di daerah Sangiran, Sragen, Jawa Tengah.
  • Sering disebut sebagai hasil Kebudayaan Ngandong.


4. Alat dari tulang

  • Sifat tulang yang lebih keras dari pada kayu namun lebih lunak dari pada batu.
  • Perkakas tulang dan tanduk hewan banyak ditemukan di daerah Ngandong, dekat Ngawi, Jawa Timur, sehingga disebut sebagai hasil kebudayaan ngandong.
  • Kebanyakan alat dari tulang ini berupa alat penusuk (belati) dan ujung tombak bergerigi.
  • Berfungsi sebagai alat untuk mengorek ubi dan keladi dari dalam tanah. Selain itu alat ini juga biasa digunakan sebagai alat untuk menangkap ikan. 
  • Penyebarannya adalah di Kalimantan Selatan, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Bali dan Nusa Tenggara Timur.
  • Alat-alat dari tulang dan tanduk dibuat copypaste dan digunakan oleh jenis manusia purba Homo Soloensis dan Homo Wajakensis.

5. Kapak genggam

Sumber: blog.gemafia.co.id

  • Terbuat dari fuatcepat batu yang mirip dengan kapak tetapi tidak mempunyai tangkai dan digunakan dengan menggenggam.
  • Salah satu sisi batu sampai menajam sedangkan sisi yang satunya dibiarkan apa adanya sebagai tempat menggenggam.
  • Berfungsi untuk menumbuk, membuat serat dari pepohonan, dan berburu binatang.
  • Kapak genggam banyak ditemukan di wilayah Pacitan Jawa Timur, sehingga diseut sebagai hasil kebudayaan Pacitan.
  • Persebaran kapak genggam ada di Sumatra Selatan, Lampung, Bali, Flores, Pacitan, Sukabumi, dan Bengkulu

6. Kjokkenmoddinger

Kjokkenmoddinger adalah sampah sampah dapur atau tumpukan kerang pada masa mesolitikum yang ditemukan di sepanjang pantai timur Pulau Sumatra seperti di Aceh Tamiang.


7. Lukisan di dinding goa


Sumber: pontidesigns.info


Lukisan di beberapa dinding gua di Maros, Pangkep, Sulawesi Selatan ) berupa cap tangan, perahu dan garis-garis abstak serta beberapa binatang endemik Sulawesi diantaranya seperti anoa, burung dan babirusa itu ternyata setelah diteliti umur pembuatannya mencapai 35.000 – 39.900 tahun yang lalu (tyl) yaitu fuatcepat pada masa periode Pleistosin (Pleistocene).


PENINGGALAN MASA BERCOCOK TANAM (FOOD PRODUCTING)


1. Kapak lonjong

Sumber: t-indonesia.blogspot.com

  • Kapak ini mempunyai penampang yang berbentuk lonjong yang terbuat dari batu kali,
  • Ujungnya agak lancip sehingga dapat di pasang tangkai.
  • Ukuran yang dimiliki kapak lonjong yang besar lazim disebut dengan Walzenbeil dan yang kecil disebut dengan Kleinbeil.
  • Berfungsi sebagai lambang kebesaran, alat upacara, alat tukar dan jimat.
  • Di Indonesia kapak ini ditemukan di blog fuatcepat, pulau sulawesi, pulau flores, pulau maluku, sangihe talaud, kepulauan tanimbar dan palinga banyak ditemuka di wilayah pulau papua.
  • Kebudayaan kapak lonjong dikenal juga dengan Neolitikum Papua yang dibawa oleh bangsa proto melayu gelomang pertama.

2. Kapak persegi (beliung persegi)

Sumber: sejarahbudayanusantara.weebly.com

  • Kapak ini terbuat dari fuatcepat bahan dasar batu api yang sudah dibuat dengan halus serta di asah. 
  • Peninggalan zama neolitikum (zaman batu muda)
  • Diperkirakan masuk ke wilayah indonesia lewat jalur barat dari yunan ke semenanjung malaka (gelombang ke dua jalur barat)
  • Berfungsi sebagai lambang kebesaran, alat upacara, alat tukar dan jimat.
  • Kapak persegi banyak di temukan di pulau jawa, pulau sumatra, pulau kalimantan dan di pulau nusa tenggara.

Sumber: www.andyyahya.com

  • Terbuat dari batu obsidian yang diruncingkan
  • Berfungsi sebagai alat berburu dan sebagai senjata
  • Banyak ditemukan di sekitar Danau Leles - Garut Jawa Barat

Sumber: www.wacananusantara.org

  • Terbuat dari batu, tulang atau kayu yang diruncingkan.
  • Digunakan sebagai alat berburu dan menangkap ikan; untuk menangkap ikan mata panahnya dibuat bergerigi dan terbuat dari tulang,
  • Mata panah untuk menangkap ikan ini banyak ditemukan di dalam goa-goa di pinggir sungai.
  • banyak terdapat di Sulawesi Selatan, Flores, Maluku, dan Papua.

PENINGGALAN MASA PERUNDAGIAN (ZAMAN LOGAM)




1. Nekara

Sumber: ifanjayadi1980.wordpress.com

  • gendang perunggu berbentuk seperti dandang berpinggang pada bagian tengahnya dengan selaput suara berupa logam atau perunggu
  • berasal dari Dongsong, Vietnam Utara yang dibawa oleh bangsa deutro melayu
  • banyak ditemukan di Sumatra, Jawa, Pulau Rote, Pulau Selayar, dan Kepulauan Kei.
  • berfungsi untuk memenuhi kebutuhan alat dalam upacara ritual seperti pengiring upacara kematian, upacara memanggil hujan, dan sebagai genderang perang

2. Moko

Sumber: www.alorkab.go.id


  • benda kebudayaan dari perunggu yang bentuknya seperti dandang yang terlungkup semacam nekara dalam ukuran yang lebih kecil dan ramping
  • banyak ditemukan di fuat cepat Pulau Alor dan Manggarai (pulau Flores)
  • berfungsi sebagai alat tukar, pendamping dalam kubur, mas kawin, dan perlengkapan upacara kebesaran
  • selain itu juga digunakan sebagai benda pusaka dari seorang kepala suku, dan biasanya di wariskan kepada anak laki-lakinya

3. Arca perunggu

Sumber: www.sridianti.com


  • patung yang dibuat dengan tujuan utama sebagai media keagamaan
  • berfungsi sebagai sarana dalam memuja roh nenek moyang dan media seni rupa
  • bentuknya beranekaragam seperti manusia, hewan, atau tumbuhan
  • Pada umumnya arca perunggu bentuknya kecil-kecil dan dilengkapi cincin pada bagian atasnya
  • fungsi dari cincin tersebut sebagai alat untuk menggantungkan arca itu sehingga tidak mustahil arca perunggu fuat cepat yang kecil dipergunakan sebagai liontin/bandul kalung.
  • daerah penemuan arca perunggu di Indonesia adalah Bangkinang (Riau), Palembang (Sumsel) dan Limbangan (Bogor)


4. Kapak perunggu / kapak sepatu / kapak corong

Sumber: nurulpiano.wordpress.com

  • bentuknya corong mirip fuat cepat sepatu, sehingga kapak corong juga di sebut kapak sepatu.
  • berfungsi sebagai alat upacara atau tanda kebesaran dari kepala suku dan para pemimpin masyarakat 
  • banyak ditemukan di Sulawesi Selatan (pulau Selayar), Sulawesi Tengah, Sumatra Selatan, Jawa, dan Papua (Danau Sentani)


5. Candrasa

Candrasa dijual di oxl.co.id

  • semacam kapak corong yang berukuran lebih panjang
  • teksturnya sangat halus buatannya ini menunjukan tingginya kemampuan membuat benda-benda dengan bahan dasar perunggu dengan detail yang lebih halus
  • berfungsi Sebagai alat perlengkapan upacara keagamaan dan tanda kebesaran
  • ditemukan di Jogjakarta dan Pulau Rote



6. Bejana perunggu

Sumber: www.kotasubang.com


  • bentuknya seperti periuk tetapi langsing dan gepeng atau seperti gitar Spanyol
  • mempunyai hiasan fuat cepat yang serupa dan sangat indah berupa gambar-gambar geometri dan pilin-pilin yang mirip huruf J
  • berfungsi sebagai hiasan dan wadah tempat menyimapn barang-barang dan barang berharga
  • ditemukan di tepi Danau Kerinci (Sumatera), Subang dan Madura.

7. Perhiasan logam

Sumber: safiraa.weebly.com

  • memiliki beragam bentuknya yaitu seperti fuat cepat kalung, gelang tangan dan kaki, bandul kalung dan cincin.
  • terdapat cincin yang ukurannya kecil sekali, bahkan lebih kecil dari lingkaran jari anak-anak. untuk itu para ahli menduga fungsinya sebagai alat tukar (mata uang).
  • daerah penemuan perhiasan perunggu di Indonesia adalah Bogor, Malang dan Bali.

PENINGGALAN MASA BATU BESAR (ZAMAN MEGALITHIKUM)


1. Menhir

Menhir di Toraja, Sulawesi Selatan

Sumber: diasporaiqbal.blogspot.com

  • batu besar yang didirikan secara tunggal atau berkelompok sejajar di atas tanah, namun pada beberapa tradisi juga ada yang diletakkan terlentang di tanah seperti yang ditemukan di Playen, Gunung Kidul
  • menhir yang memiliki pahatan pada permukaannya sehingga fuat cepat membentuk figur tertentu atau menampilkan pola-pola hiasan disebut sebagai menhir arca(statue menhir)
  • berfungsi sebagai sarana memuja roh nenek moyang
  • lokasi penemuan menhir tercatat di Eropa, Timur Tengah, Afrika Barat, India, Korea, serta Nusantara (Sumatra Barat, Gunung Kidul, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Jawa Barat, dan Kalimantan)

2. Sarkofagus

Sumber: sejarahbudayanusantara.weebly.com

  • berbentuk lesung atau palung dengan tutup di atasnya atau semacam bathtub
  • berfungsi sebagai keranda dari batu besar untuk menaruh jenazah
  • terdapat di Mesir, Tapanuli, Sumba, Minahasa (dikenal sebagai waruga), serta di Jawa Timur

3. Dolmen

Dolmen di Watu Laba, Sumbawa

Sumber: ilmubermangfaat.blogspot.com


  • meja batu tempat meletakkan sesaji yang dipersembahkan kepada roh nenek moyang.
  • di bawah dolmen biasanya sering ditemukan kubur batu.
  • berfungsi sebagai sarana ritual yang berhubungan dengan kepercayaan dan pemujaan
  • dolmen juga digunakan sebagai tempat untuk menyimpan mayat sangat mungkin sekali dikhususkan hanya untuk menyimpan jasad para pemimpin dan orang-orang penting yang dihormati dalam masyarakat.
  • ditemukan di Nanding, Tanjungara, Pajarbulan (di sini dolmen ditemukan bersama-sama dengan lesung batu), Gunungmegang, Tanjungsakti, Pagerdewa, Lampung Barat, Sumba, dan Sumbawa.
  • Dolmen juga banyak ditemukan di beberapa wilayah di luar Indonesia seperti di wilayah Eropa misalnya di Irlandia, Belanda, Portugal, Prancis, Jerman, Rusia, Denmark, di Sekitar laut Baltik dan Laut utara. Di kawasan Timur Tengah Dolmen ditemukan di Isrel, Jordan, dan Siria. Sedangkan di Afrika,Dolmen ditemukan di wilayah Somalia utara, Tunisia, juga di temukan di Algeria. Dan untuk Kawasan Asia, Dolmen banyak ditemukan di Semenanjung Korea, India dan beberapa negara di kawasan Asia lainnya

4. Peti kubur batu

Peti kubur batu yang ditemukan di Cipari, Kuningan

Sumber: www.antaranews.com


  • peti mayat yang dibentuk dari enam papan batu, terdiri dari dua sisi panjang, dua sisi lebar, sebuah lantai, dan sebuah penutup.
  • memilik kesamaan dengan bilik kubur batu karena sama-sama terbuat dari lempengan batu (slab stone).
  • rangka manusia diletakkan dalam posisi membujur, terlipat menghadap ke atas atau ke satu sisi.
  • ditemukan di fuat cepat Lahat, Gunung Kidul, Kuningan, Lampung, Tuban, dan Bojonegoro


5. Waruga

Komplek waruga di Minahasa

Sumber: dahriiskandar.blogspot.com

  • wadah kubur yang berbentuk trapesium, terdiri dari wadah dan tutupnya
  • tutupnya dapat berbentuk segitiga, persegi, trapesium, atau kerucut
  • memiliki fuat cepat hiasan berupa ukiran dengan pola geoometris, manusia, flora, dan fauna
  • berfungsi sebagai tempat mengubur jenazah manusia dengan posisi joongkok atau duduk
  • banyak ditemukan di Minahasa, Sulawesi Utara


6. Punden berundak

Punden berundak di Lampung Selatan

Sumber: versesofuniverse.blogspot.com


  • punden berundak merupakan pengubahan bentang-lahan atau undak-undakan yang memotong lereng bukit, seperti tangga raksasa.
  • bahan utamanya tanah, bahan pembantunya batu; menghadap ke anak tangga tegak, lorong, melapisi jalan setapak, tangga, dan monolit tegak
  • Punden Berundak pada zaman megalitik selalu bertingkat tiga yang mempunyai makna tersendiri. Tingkat pertama melambangkan kehidupan saat masih dikandungan ibu, tingkat kedua melambangkan kehidupan didunia dan tingkat ketiga melambangkan kehidupan setelah meninggal
  • berfungsi sebagai tempat pemujaan terhadap fuat cepat roh nenek moyang
  • merupakan konsep dasar pembuatan candi dan piramida

7. Arca batu

Arca batu ibu menyusui anaknya

Sumber: http://www.mongabay.co.id/


  • ukiran yang terbuat dari batu besar berbentuk binatang atau manusia fuat cepat
  • melambangkan kehidupan yang harmonis dengan alam, nenek moyang dan menjadi pujaan. 
  • banyak ditemukan di dataran tinggi Pasemah (Palembang), Lahat (Sumatra Selatan), Bengkulu, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Lembah Bada (Sulawesi Tengah)
 sumber: http://fastrans22.blogspot.co.id/2015/09/peninggalan-peninggalan-masa-prasejarah.html