Berdasarkan teks berjudul awan Arcus bagaimana proses terbentuknya awan Arcus

Jakarta, CNN Indonesia --

Kepala Subbidang Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG Siswanto menyatakan fenomena awan Arcus bisa berlangsung hingga beberapa jam. Dia mengatakan ketahanan awan itu tergantung dari komposisi awan tersebut.

"(Awan Arcus) ini bergantung pada Cumulonimbus yang terbentuk, tunggal apa multi sel atau gabungan," ujar Siswanto kepada CNNIndonesia.com, Senin (10/8).

Siswanto menuturkan awan Arcus tunggal biasanya akan berlangsung dalam waktu singkat, sekitar 30 menit hingga 1 jam. Sedangkan gabungan yang bisa berlangsung hingga 6 jam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Penyebab terbentuknya awan Arcus di Aceh

Siswanto menjelaskan mekanisme terbentuknya awan Arcus adalah ketika aliran udara dingin turun dari awan Cumulonimbus mencapai tanah. Kemudian udara dingin dapat menyebar dengan cepat di sepanjang permukaan dan mendorong udara lembab hangat yang ada ke atas.

Saat udara ini naik, uap air mengembun menjadi pola yang membentuk awan baru, seperti anak Cumulonimbus yang dinamai sebagai awan Arcus.

"Awan baru ini dapat membentuk gulungan akibat geser angin, yaitu arah angin di bagian atas awan yang berbeda arahnya dengan arah angin di bagian bawah," ujarnya.

Di sisi lain, Siswanto berkata awan Arcus terbentuk pada saat musim kemarau di bagian selatan Indonesia karena angin timuran monsun Australia. Ketika melewati ekuator, angin monsun dibelokkan menjadi angin barat daya.

Di atas wilayah Aceh, dia menuturkan angin itu berhembus menuju semenanjung Malaysia.

"Ketika melewati perairan Samudera Hindia dan pegunungan Pulau Sumatera, angin ini dapat menciptakan kondisi atmosfer yang tidak stabil sehingga kondusif untuk pertumbuhan awan," ujar Siswanto.

Bila sangat kuat ketidakstabilan atmosfer itu dapat menumbuhkan awan super besar, yaitu Cumulonimbus yang dapat bergabung satu sama lain membentuk squalline.

(jps/mik)

[Gambas:Video CNN]

Oleh:

lapan RI Awan arcus

Bisnis.com, JAKARTA - Beberapa hari lalu, viral soal awan yang mirip gelombang tsunami di Meulaboh Aceh.

Awan tersebut muncul pada pagi hari dengan radius yang cukup panjang, dan tinggi menyerupai gelombang tsunami yang pernah meluluh lantakkan Aceh beberapa tahun silam.

Menurut Lapan RI, awan itu dikenal dengan nama awan arcus. Lantas apa sebenarnya awan arcus itu?

Menurut Anggota Tim Reaksi dan Analisis Kebencanaan (TREAK), Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer (PSTA)-LAPAN Dr. Ina Juaeni awan Tsunami tersebut merupakan tipe awan Arcus.

Menurutnya, awan tersebut bisa muncul dalam beberapa bentuk. Beberapa muncul dengan penampakan yang indah sementara sebagian lagi muncul dalam bentuk yang menyeramkan. Awan Arcus sangat jarang ditemukan. Awan Arcus adalah awan tambahan yang berkembang dan mati tergantung kepada awan induknya.

Awan Arcus memiliki struktur horizontal yang biasanya terlihat sepanjang front bersama awan Cumulonimbus. Awan Arcus tidak berhubungan dengan kemunculan tornado tetapi dapat mendatangkan hujan/hujan badai.

Awan ini biasanya terbentuk pada ketinggian dekat permukaan sampai 1,9 km. Arcus berbentuk gulungan panjang secara horizontal biasanya terpisah dari awan induk (Cb), sedangkan awan Arcus datar/papan panjang secara horizontal bersatu dengan dasar awan Cb.

Awan Arcus terbentuk jika udara dingin dari dalam sistem badai turun dan menyebar. Udara dingin ini menghambat kenaikan massa udara panas. Ketika udara dingin naik bersamaan dengan udara panas yang lembap, mengalami kondensasi.

Gulungan awan terbentuk karena shear angin. Bagian luar awan nampak halus sementara bagian dalam awan terlihat kasar karena angin yang kuat. Kemunculan awan Arcus menjadi tanda adanya angin yang kuat akan segera muncul.

Gulungan awan terbentuk karena shear angin. Bagian luar awan nampak halus sementara bagian dalam awan terlihat kasar karena angin yang kuat. Kemunculan awan Arcus menjadi tanda adanya angin yang kuat akan segera muncul.

"Awan arcus bentuk gulungan sangat jarang, bentuk datar lebih sering ditemukan. Awan ini biasanya ditemukan sepanjang pantai, namun bisa juga terbentuk di wilayah bukan pantai," ujarnya dikutip dari twitter Lapan RI.

Jadi, katanya  ketika ada awan panjang di dasar Cb, itu adalah awan arcus yang berarti hujan lebat akan segera datang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini : lapan, Benda Langit

Simak Video Pilihan di Bawah Ini :

Editor: Mia Chitra Dinisari

Tuliskan sikap yang dapat dikembangkan dalam menghadapi perbedaan ekonomi​

2. isi dari teks eksplanasi secara umum(....)a. menganalisis teks eksplanasi b. fenomena alam dan sosialc. fungsi sosial teks eksplanasi​

Gambaran awal tentang apa yang disampaikan dengan pertanyaan yang bersifat umum pada teks eksplanasi ilmiah disebuttolong plis besok di kumpulin♡​

Apa makna kata MEMADAMKAN

adakah hubungan antara interaksi sosial dan kerukunan warga? jelaskan! __________________________________________________________ tolong di jawab yaa … kak/bang hwhwhw makasii

Tuliskan sikap yang dapat dikembangkan dalam menghadapi perbedaan ekonomi​

2. isi dari teks eksplanasi secara umum(....)a. menganalisis teks eksplanasi b. fenomena alam dan sosialc. fungsi sosial teks eksplanasi​

Gambaran awal tentang apa yang disampaikan dengan pertanyaan yang bersifat umum pada teks eksplanasi ilmiah disebuttolong plis besok di kumpulin♡​

Apa makna kata MEMADAMKAN

adakah hubungan antara interaksi sosial dan kerukunan warga? jelaskan! __________________________________________________________ tolong di jawab yaa … kak/bang hwhwhw makasii

HomeMeteorologiAwan Arcus - Awan Unik Seperti Gelombang Tsunami

Climate4life.info - Awan Arcus, Awan Unik Seperti Gelombang Tsunami. Awan ini muncul di Meulaboh yang tentu saja menghebohkan warganet.

Contoh penampakan awan Arcus yang disebut sebagai "awan tsunami". Sumber: Cloud Atlas WMO [1]

Penampakan awan yang menyerupai gelombang tsunami tersebut tertangkap dengan baik oleh warganet yang membagikan dalam bentuk gambar ataupun video.

Awan Arcus ini juga dilaporkan pernah terjadi di Makassar dan umumnya masyarakat akan mengait-ngaitkan awan unik atau "awan tsunami" ini dengan peristiwa tertentu seperti akan terjadinya tsunami.

Awan Arcus dikategorikan awan fitur pelengkap (supplementary features) dari jenis awan rendah, ketinggiannya berkisar 2 kilometer dari permukaan tanah.

Artikel terkait: Stabilitas atmosfer, penentu ketebalan awan

Keunikan awan Arcus karena bentuknya seperti gulungan horizontal yang padat dengan tepi yang kurang lebih terlihat berserat-serat [2]. Gulungan ini dapat meluas menjadi lengkungan gelap dan nampak menyeramkan.

Karena bentuknya yang menyerupai gulungan ini maka awan Arcus disebut juga dengan awan Rol. Bahkan warganet menyebutnya sebagai awan tsunami karena menyerupai gulungan  gelombang tsunami.

Awan Arcus atau Awan Rol di Meulaboh. Foto: Tempo.com

Awan unik ini sering terlihat sebagai awan penyerta awan Kumulonimbus (CB) dan kadang juga meski jarang terbentuk di bawah awan Kumulus.

Baca juga:

Kolom horizontal pada awan unik Arcus ini dapat menggelinding atau bergulung panjang apabila dalam awan mengalami perbedaan arah angin di lapisan bagian atas dan bawah. 

Sebagaimana disebutkan di atas, umumnya kemunculan awan Arcus ini merupakan penyerta awan Kumulonimbus.

Pada awan Kumulonimbus umumnya akan terjadi aliran udara naik (updraft) dan udara turun (downdraft) seperti pada gambar berikut.

Skema aliran udara dalam awan CB [3]

Udara turun bersifat dingin, ketika mencapai tanah akan mendorong udara lembab dan hangat naik mengikuti arus updraft. Udara hangat ini ada yang masuk ke dalam awan CB dan ada juga berkondensasi membentuk shelf cloud di luar awan CB.

Alian udara hangat yang masuk ke dalam awan CB akan menjadi suplai energi yang membuat awan CB akan semakin besar dan matang.

Adapun udara hangat yang naik kemudian berkondensasi sebagai  shelf cloud akan akan membuat awan aksesoris atau awan penyerta awan CB, salah satunya Awan Arcus atau yang terkenal dengan nama "awan tsunami" tersebut.

Aliran updaraft dan downdraft pada fase matang awan Kumulonimbus [4]

Pada gambar di atas, nomor 1 adalah aliran updraft yang masuk ke dalam awan CB yang akan terus membuat awan tumbuh membesar selama terdapat pasokan udara hangat dan lembab dari permukaan.

Dalam mekanisme udara turun yang kemudian membentuk Awan Arcus ini, udara dingin yang turun tersebut tersebar merata secara cepat di permukaan tanah sehingga awan hangat yang terangkat juga cukup banyak.

Udara hangat yang terangkat tersebut ada yang menjadi pemasok energi bagi awan Arcus dalam kotak merah dengan aliran angin nomor 2.

Selanjutnya dengan perbedaan kecepatan angin pada lapisan dekat awan dan di permukaan cukup tinggi, maka akan mendorong shelf cloud tersebut menjadi kolom horizontal yang tumbuh memanjang.

Kemunculan awan unik ini tentunya bagi masyarakat awam menjadi perhatian dan tanda tanya akan bahaya yang akan muncul.

Sebagaimana diulas sebelumnya, Awan Arcus terbentuk karena arus udara naik dan turun yang awalnya dibentuk oleh awan konvektif seperti Kumulonimbus.

Cuaca yang terbentuk tentunya diwarnai oleh cuaca yang biasa terbentuk oleh adanya awan CB yaitu angin kencang, hujan deras dan juga kilat serta petir.

Tentunya potensi cuaca seperti ini perlu diwaspadai guna meminimalisir dampak buruk yang akan ditimbulkannya.

Namun perlu diingat, Awan Arcus adalah fenomena biasa dalam meteorologi dan tidak berkaitan dengan indikasi akan terjadinya tsunami.

Demikian uraian tentang awan yang cukup unik yaitu Awan Arcus yang disebut-sebut seperti awan tsunami.

Sumber acuan tentang Awan Arcus - Awan Unik Seperti Gelombang Tsunami diolah dari:

  1. WMO: https://cloudatlas.wmo.int/en/clouds-supplementary-features-arcus.html
  2. Met Office: https://www.metoffice.gov.uk/weather/learn-about/weather/types-of-weather/clouds/other-clouds/arcus
  3. https://communitycloudatlas.wordpress.com/tag/cumulonimbus/
  4. https://rams.atmos.colostate.edu/AT712/proofs/ch8PostProofing.pdf

Pesan Sponsor