Berapa lama narkoba hilang dalam darah

Loading Preview

Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.

Lihat Foto

Shutterstock

Ilustrasi heroin.

KOMPAS.com - Tidak semua zat psikotropika meninggalkan jejak di dalam sirkulasi tubuh dengan durasi yang sama.

Begitu narkoba kita konsumsi, baik itu dihirup, ditelan, atau dihisap, tubuh kita akan langsung memecahnya.

Dalam prosesnya, hasil sisa metabolisme dari obat itu akan tinggal di dalam darah atau urine, bahkan di rambut, beberapa lama setelah efek narkoba itu dirasakan.

Mencari jejak dari metabolisme ini adalah apa yang dilakukan oleh sebuah alat tes. Tujuannya untuk mengetahui apakah seseorang menggunakan narkoba atau mereka secara tak sengaja kontak dengan zat tersebut.

Jenis tes yang paling akurat sebenarnya analisa arambut. Tes darah dan urine kurang bisa mendeteksi mayoritas jenis narkoba, terutama jika seseorang tidak mengonsumsinya sekitar satu minggu. Misalnya saja heroin yang sudah tidak terdeteksi di urine setelah 3-5 hari.

Berapa lama sebuah zat narkoba tinggal di dalam darah? Yang paling lama ternyata ganja, karena ia bisa bertahan sampai 5 hari. Sementara itu kokain, barbiturates, dan MDMA bisa bertahan sampai 48 jam.

Obat golongan methamphetamin bertahan selama 37 jam, sedangkan alkohol, amfetamin, dan heroin bertahan 12 jam. Morfin bertahan hanya 8 jam dan LSD 3 jam.

Untuk urine, jendela deteksinya sedikit lebih luas. Misalnya saja untuk LSD, MDMA dan heroin yang bisa dideteksi sampai 3-4 hari. Sementara alkohol, morfin, dan methamhetamine 5-6 hari, dan mariyuana sampai 30 hari.

Untuk tes deteksi menggunakan analisa rambut, kita bisa melacak penggunaan alkohol, amfetamin, heroin, ganja, sampai morfin dalam 90 hari terakhir.

 Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

Suara.com - Tanya:Selamat siang Dokter,Dalam waktu dekat saya akan tes urine dan darah untuk pengecekan narkoba. Kira-kira berapa lama ya hilangnya narkoba dalam urine dan darah? Saya pemakai aktif, tapi tidak setiap hari pakai. Paling tidak pakai sehari dua hari terus jeda 1 hari dan seterusnya. Mohon penjelasannya, Dok. Terima kasih.MM

Jawab:

Selamat siang Saudara MM,

Metode yang dipilih untuk tes narkoba tergantung pada seberapa banyak sisa kadarnya yang Anda perkirakan masih ada di dalam tubuh. Sebagai contoh, jika Anda hanya sesekali menggunakan mariyuana, obat ini mungkin tidak akan bisa dideteksi dalam beberapa hari.

Akan tetapi, jika Anda pecandu atau menyukai kokain, barbiturate, serta beberapa obat-obatan lain, ketahuilah bahwa zat-zat ini masih bisa dideteksi bahkan setelah 15 hingga 30 hari. Jika Anda pengguna mariyuana berat, atau "kronis", hasil tes kemungkinan besar akan menunjukkan tanda positif. Namun, bila hanya pernah menggunakannya beberapa kali, Anda masih bisa membersihkan sisa-sisa obat ini dari sistem tubuh dan mendapatkan hasil negatif. Ingat, jika Anda akan menghadapi tes rambut, apa pun yang Anda gunakan dalam waktu 90 hari terakhir (dengan pengecualian di dua minggu terbaru) akan terdeteksi.Demikian penjelasan yang dapat disampaikan. Terima kasih.Dijawab oleh: dr. Ulil Huda (Dokter Umum)

Sumber: http://meetdoctor.com/

Baca Selengkapnya "Berapa Lama Narkoba Hilang dalam Urine dan Darah?"

Kasus narkoba ramai terjadi minggu ini. Dimulai dari penangkapan Jennifer Jill di rumah mewahnya, Rinada si mantan istri Andhika 'The Titans' positif sabu, hingga Kompol Yuni Purwanti yang ditangkap bersama 11 anggota lainnya.

Namun ternyata artis cantik Jennifer Jill negatif narkoba meskipun dia menyimpan sabu. Tapi, pertanyaan soal butuh waktu berapa lama narkoba hilang dari tubuh?

 

Mungkin beberapa dari Anda beranggapan bahwa keberadaan zat terlarang itu ada di tubuh hanya hitungan jam atau bahkan menit. Namun, menurut beberapa sumber yang coba dirangkum Okezone, setiap narkoba punya daya tahan tersendiri dalam urusan 'berapa lama ada di dalam tubuh'. So, berikut ulasannya.

Bloomberg menjelaskan bahwa setiap jenis narkoba meninggalkan tanda-tanda kimiawi di dalam tubuh untuk jangka waktu yang tidak sama.

"Saat seseorang menggunakan narkoba (ditelan, diendus, atau dihisap), tubuh secara alami akan mulai memecahnya. Dalam proses tersebut, metabolit atau produk sampingan dari obat tersebut diproduksi dan dapat bertahan di dalam darah, urin, bahkan rambut setelah efek awal dari obat dirasakan," lapor Bloomberg.

Nah, jejak metabolit itu yang kemudian dicari oleh para 'penguji', dengan harapan mereka mendapatkan hasil apakah seseorang menggunakan narkoba atau tidak. Ini juga menjadi indikasi seseorang benar-benar menggunakan narkoba atau hanya 'menyentuhnya' secara tidak sengaja.

Ada catatan penting dalam hal pengujian narkoba, Bloomberg menjelaskan, tes rambut dinilai lebih akurat dibandingkan tes darah dan urin.

Sebab, tes darah dan urin tidak dapat terdeteksi sebagian besar pengguna narkoba jika seseorang tidak menggunakan narkoba selama sekitar seminggu.

"Pada kasus penggunaan heroin misalnya, secara umum pengguna heroin tidak dapat terdeteksi dalam urinnya jika dia menggunannya hanya tiga atau lima hari," ungkap kantor berita tersebut.

 Berikut ini penjelasannya:

1. Pada tes darah

Pada pengguna narkoba jenis Lysergic acid dietylamide (LSD), zat tersebut hanya dapat dilacak dalam darah 3 jam. Morphine (8 jam), heroin (12 jam), amphetamine (12 jam), alkohol (12 jam), methamphetamine (37 jam), MDMA (48 jam), kokain (48 jam), barbiturates (48 jam), cannabis (336 jam).

2. Pada tes urin

Pengguna narkoba jenis Lysergic acid dietylamide (LSD), zat tersebut terlacak dalam urin selama 3 hari. Untuk amphetamine (3 hari), MDMA (4 hari), heroin (4 hari), kokain (4 hari), barbiturates (4 hari), alkohol (5 hari), morpin (6 hari), methamphetamine (6 hari), dan kanabis (30 hari).

3. Pada tes rambut

Narkoba jenis LSD bertahan di rambut lebih dari 3 hari, sedangkan alkohol, amphetamine, barbiturate, kokain, kanabis, heroin, MDMA, methamphetamine, dan morpin, semua itu bertahan lebih dari 90 hari.

(DRM)

Berapa lama narkoba hilang di urine? Tentunya Anda penasaran, sampai kapan efek obat ini bisa bertahan. Simak penjelasan lengkapnya dan ketahui tips detoksifikasi tubuh disini!

Narkoba atau zat psikotropika memiliki durasi lamanya bertahan dalam tubuh. Semakin banyak dosis yang digunakan dan semakin lama  maka semakin kuat efek obat yang dirasakan. Untuk itu diperlukan tes darah dan urin agar mengetahui narkoba yang masuk dalam tubuh.

Tes urine dan darah dapat memberi informasi apakah seseorang itu pengguna aktif atau bukan. Jika hasilnya negatif berarti tidak ditemukan narkoba dalam sistem tubuh. Jenis narkoba pun menentukan berapa lamanya bertahan dalam urine dan darah. Untuk mengetahuinya baca artikel ini hingga selesai.

Tes Toksikologi untuk mendeteksi narkoba

Narkoba dapat masuk dalam tubuh dengan cara diminum langsung, dihirup, disuntikan atau diserap melalui kulit. Tes untuk mendeteksi narkoba dalam tubuh disebut tes toksikologi. Tes ini dilakukan untuk mengecek kandungan obat obatan atau  bahan kimia seperti narkoba dalam urine, darah atau air liur.

Tes toksikologi bisa mendeteksi hingga 30 obat-obatan yang berbeda dalam satu kali tes. Tidak hanya golongan narkotika saja, namun dapat mendeteksi residu obat resmi untuk keperluan pengobatan medis.

Prosedur tes urine dan darah untuk mendeteksi narkoba

Skrining narkoba dengan tes urine dengan cara sama seperti saat cek urine untuk penyakit tertentu. Tidak ada persiapan yang berbeda sebelum menjalani tes ini, tetapi biasanya diawasi oleh tenaga kesehatan yang berjenis kelamin sama dengan orang yang akan diperiksa untuk memastikan tidak memasukan campuran apapun dalam urine.

Skrining narkoba dengan tes darah dilakukan dengan cara yang sama seperti saat diambil darah di pembuluh darah tangan. Tes ini juga sama sekali tidak ada persiapan khusus.

Berapa lama narkoba bertahan dan hilang di dalam urine dan darah

Pada point ini Anda akan mempelajari berapa lama narkoba hilang di urine. Ada beberapa faktor yang menyebabkan lamanya obat-obatan narkoba bertahan dalam sistem tubuh diantaranya :

Berapa Lama Narkoba Bertahan dalam Urine & Darah, dan Tips Detoksifikasi Tubuh

  • Metabolisme tubuh
  • Dosis narkoba yang dikonsumsi
  • Tipe tes yang dilakukan
  • Toleransi tubuh  terhadap narkoba
  • Kondisi medis tertentu

Berikut berapa lama jenis jenis narkoba dapat bertahan dalam urine dan darah

  • Ganja bertahan dalam urine 7 hingga 30 hari dan bertahan dalam darah 5 hingga 2 minggu
  • Amfetamin bertahan dalam urine 1 hingga 3 hari dan dalam darah 12 jam.
  • Kokain bertahan dalam urine 3 hingga 4 hari dan dalam darah 1 hingga 2 hari.
  • LSD bertahan dalam urine 1 hingga 3 hari dan dalam darah bertahan 2 hingga 3 jam.
  • Alkohol bertahan dalam urine 3 hingga 5 hari dan dalam darah bertahan 10 hingga 12 jam.
  • Barbiturat bertahan dalam urine 2 hingga 4 hari dan dalam darah bertahan 1 hingga 2 hari.
  • Morfin bertahan dalam urine 2 hingga 3 hari dan dalam darah 6 hingga 8 jam.
  • Ekstasi atau MDMA bertahan dalam urine 3 hingga 4 hari dan dalam darah 1 hingga 2 hari.
  • Metafetamin bertahan dalam urine 3 hingga 6 hari dan dalam darah 2 hingga 3 hari.
  • Metadon bertahan dalam urine 3 hingga 4 hari dan dalam darah 24 hingga 36 jam.
  • Kodein bertahan dalam urine 1 hari dan dalam darah hingga 12 jam.
  • Heroin bertahan dalam urine 3 hingga 4 hari dan dalam darah hingga 12 jam.
  • Benzodiazepine bertahan dalam urine 3 hingga 6 minggu dan dalam darah  2 hingga 3 hari.

Jenis tes yang paling akurat untuk mendeteksi narkoba yang tertinggal dalam tubuh adalah melalui analisa rambut, yang dapat memberi detail riwayat penggunaan heroin, ganja, morfin dan lainnya dalam 90 hari terakhir.

Detoksifikasi Narkoba Dalam Tubuh

Langkah awal untuk mendetok narkoba dalam tubuh adalah dengan menghentikan konsumsi tersebut. Semakin cepat berhenti menggunakan narkoba maka semakin cepat pula tubuh untuk membuang racun. Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk membersihkan tubuh dari zat racun diantaranya :

  • Minum air putih yang banyak 

Detoks narkoba dengan mengkonsumsi air putih dapat membantu hati melakukan detoksifikasi. Penuhi frekuensi minum air putih yang cukup, agar zat zat yang tidak berguna dapat keluar dari tubuh. Selain itu proses metabolisme akan lebih baik.

Penelitian menyebutkan bahwa olahraga dapat meringankan gejala depresi pada korban penyalahguna narkoba. Sehingga korban penyalahguna tidak akan kembali menyalahgunakannya. 

Olahraga yang dilakukan harus teratur dan berulang ulang agar menjaga kebugaran tubuh. Contohnya seperti olahraga ringan gerakan aerobic, berjalan atau berlari dan mind body exercises seperti yoga.

  • Pola makan yang seimbang dan bernutrisi 

Asupan nutrisi yang seimbang berfungsi untuk meningkatkan kesehatan tubuh serta psikologis. Lakukan pola hidup sehat seperti :

  • Makan teratur
  • Makan dengan kandungan karbohidrat, protein dan serat tinggi.
  • Konsumsi makanan rendah lemak.
  • Minum vitamin dan mineral yang mengandung zinc, B complex, vitamin A dan C

Biasanya dokter meresepkan obat buprenorfin dan metadon untuk pasien penyalahguna narkoba yang ingin berhenti menggunakannya. Obat tersebut efektif untuk mengobati kecanduan opioid.

Obat buprenorfin dan metadon membuat otak stabil sehingga keinginan mengkonsumsi narkoba menjadi berkurang.

Gaya hidup sehat dapat dilakukan dengan beberapa tindakan diantaranya :

  • Mengelola stres dengan baik
  • Hindari konsumsi kopi dan rokok dalam jumlah yang banyak.
  • Tidur yang cukup yaitu 8 hingga 9 jam perhari untuk menjaga imunitas tubuh.
  • Pijat untuk mendapatkan efek relaksasi, mengurangi stres.
  • Libatkan dukungan dari orang-orang terdekat seperti keluarga.

Lalu apakah pecandu bisa pulih setelah melakukan cara ini? Untuk pulih dari masalah penyalahgunaan, detoksifikasi saja tidak cukup, akan tetapi Anda memerlukan niat yang kuat untuk berhenti menggunakan narkoba.

Cara yang selama ini paling ampuh, dengan cara mengikuti program rehabilitasi narkoba. Program rehab juga diharapkan bisa membantu korban penyalahguna pulih dan mencegahnya relapse kembali.

Kesimpulan 

Berapa lama narkoba hilang di urine? Durasi lamanya zat narkoba yang masuk dalam tubuh berbeda-beda. Semakin banyak dosis dan waktu yang lama maka akan semakin kuat efek obatnya. Untuk mengetahui kandungan narkoba dalam tubuh bisa dilakukan tes toksikologi.

Prosedur tes urine dan darah dalam tubuh untuk mendeteksi narkoba sama seperti pemeriksaan penyakit lainnya, tidak ada hal khusus yang harus disiapkan. Jenis jenis narkoba akan berbeda waktunya bertahan dalam tubuh.

Proses detoksifikasi dapat membantu mengeluarkan zat berbahaya dari narkoba misalnya dengan banyak minum air putih, olahraga teratur, pola makan dengan nutrisi yang seimbang, pemberian jenis obat tertentu dan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat.