Istimewa Ilustrasi - Berikut adalah wujud bela negara dalam 5 aspek, yakni Ideologi, Politik dan Hukum, Ekonomi, Sosial Budaya serta Pertahanan dan Keamanan.
TRIBUNNEWS.COM - Berikut adalah wujud bela negara dalam 5 aspek, yakni Ideologi, Politik dan Hukum, Ekonomi, Sosial Budaya, serta Pertahanan dan Keamanan. Membela negara bukan hanya tugas dan tanggung jawab dari aparat keamanan seperti polisi atau TNI saja. Namun juga hak sekaligus kewajiban seluruh rakyat Indonesia dalam membela negara, sesuai dengan kemampuan masing-asing untuk menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara Indonesia. Menurut UU No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara, yang dimaksud dengan bela negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara. Baca juga: Modernisasi dan Globalisasi: Pengertian, Perbedaan, Dampak Positif dan Negatif Perwujudan Bela Negara dalam Berbagai Aspek Kehidupan Partisipasi masyarakat dalam upaya pembelaan negara dapat dilakukan dalam berbagai bidang kehidupan, baik bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan sesuai dengan bidang profesinya masing-masing. Berikut ini wujud partisipasi masyarakat dalam upaya pembelaan negara seperti dijelaskan dalam buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas IX SMP/MTs Edisi Revisi 2018. 1. Ideologi Wujud partisipasi warga negara dalam membela negara di bidang ideologi, misalnya: - Percaya dan yakin terhadap Tuhan Yang Maha Esa dengan selalu menjalankan ibadah sesuai dengan ajaran agamanya masing-masing - Saling menghormati dan mencintai antarsesama manusia dengan selalu melakukan kegiatan kemanusiaan - Menempatkan persatuan dan kesatuan dengan mendahulukan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi - Mengutamakan musyawarah dalam penyelesaian masalah yang menyangkut kepentingan bersama - Melakukan berbagai kegiatan yang mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial
Home » Kelas IX » Perwujudan Bela Negara dalam Berbagai Aspek Kehidupan
Menurut UU No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara, yang dimaksud dengan bela negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara. A. Ideologi Ideologi negara Indonesia adalah Pancasila, sebagai warga negara, kita harus memahami nilai-nilai Pancasila serta mampu mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Wujud partisipasi warga negara dalam membela negara di bidang ideologi antara lain sebagai berikut :
Politik proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara. Sedangkan hukum adalah peraturan yang berupa norma dan sanksi yang dibuat dengan tujuan untuk mengatur tingkah laku manusia. Wujud partisipasi warga negara dalam membela negara di bidang politik dan hukum adalah:
Ekonomi atau Perekonomian adalah serangkaian besar kegiatan produksi dan konsumsi yang saling terkait. Dalam bidang ekonomi, setiap warga negara dituntut untuk dapat meningkatkan taraf hidupnya yang lebih baik dalam rangka pemenuhan kebutuhan ekonominya, dengan cara:
Masyarakat Indonesia yang tersebar dari Sabang sampai Merauke, memiliki keragaman suku bangsa, budaya, agama, ras, dan golongan. Bentuk perwujudan bela negara dalam bidang sosial budaya antara lain:
Pembangunan pertahanan dan keamanan terutama ditujukan untuk menegakkan kedaulatan negara, menjaga keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dalam mewujudkan sistem pertahanan keamanan rakyat semesta, diperlukan partisipasi dari seluruh lapisan masyarakat. Berikut ini beberapa bentuk bela negara dalam bidang pertahanan dan keamanan.
Bela Negara merupakan sebuah semangat berani berkorban demi tanah air, baik harta bahkan nyawa sekalipun berani dikorbankan demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagaimana yang dimanatkan oleh Undang-Undang Dasar 1945 bahwa “setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara” (pasal 27 ayat 3 UUD 1945). Tugas Kelompok 6.3Setelah kalian membaca uraian materi pada bagian ini, coba kalian lakukan kerja kelompok untuk membuat skenario permainan peran tentang pahlawan dalam membela NKRI. Masing-masing kelompok menyusun skenario dengan judul yang berbeda. Petunjuk pelaksanaan penyusunan skenario dan permainan peran/simulasi, dapat dilihat dalam bagian Proyek Kewarganegaraan. Kegigihan Jenderal Sudirman Suatu hari Pak Soedirman geram mengenai perlakuan orang-orang Belanda. Orang-orang Belanda tersebut memperlakukan rakyat Indonesia dengan semena-mena. Banyak korban yang berjatuhan. Hal ini membuat Pak Soedirman naik darah. (di depan rumah) Terlihat Pak Soedirman berjalan bolak-balik di depan rumahnya.
Sudirman memimpin perjuangan geriliya tersebut dengan berpindah-pindah. Dalam keadaan kesehatannya yang semakin menurun, ia terpaksa harus ditandu. (Pak Soedirman berangkat untuk memimpin prajuritnya).
(Kolonel Gatot Soebroto mengirimkan prajurit untuk memberikan surat itu kepada Pak Soedirman) Akhirnya Pak Soedirman membaca surat dari Sri Sultan Hamengkubuwono IX. (cuplikan surat) : ……”Ini bukan supaya jangan mati konyol, tetapi supaya cita-cita adik tercapai. Meskipun buah-buahnya kita tidak turut memetik, melihat pohonnya subur, kita merasa gembira, dan mengucapkan banyak terima kasih kepada Yang Maha Kuasa. Pak Dirman akhirnya luluh, beliau bersiap-siap berangkat ke Yogyakarta untuk menemui Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Pada 10 Juli 1949, akhirnya Sudirman berkenan masuk Ibu Kota. Ia merasa yakin bahwa Ibu Kota sudah aman untuk dimasuki. Jenderal Sudirman dijemput dan diantar menemui Presiden Sukarno. Setibanya di Gedung Agung, Presiden Soekarno merangkul Pak Soedirman. Subroto.
Sang Panglima Besar ini akhirnya meninggal pada 29 Januari 1950. Usianya baru 34 tahun. Kematian Sudirman menjadi duka bagi seluruh rakyat Indonesia. Bendera setengah tiang dikibarkan dan ribuan orang berkumpul untuk menyaksikan prosesi upacara pemakaman.
Posted by Nanang_Ajim Mikirbae.com Updated at: 12:53 PM |