Frasa merupakan kelompok kata yang bertindak sebagai unsur kalimat. Ciri-ciri frasa terdiri dari dua kata atau lebih yang memiliki satu makna gramatikal. Sifat frasa adalah non predikatif atau tidak berhubungan dengan predikat. Show Frasa memiliki fungsi gramatikal yang dibedakan berdasarkan kategori kata. Dalam buku Pintar Pidato: Kiat Menjadi Orator Hebat, dalam tata bahasa transformasional, frasa adalah seperangkat unsur sintaktik yang membentuk konstituen. Bussmann menjelaskan dalam tata bahasa, jenis frasa yang penting dikenal yaitu frasa nomina, verba, dan frasa preposisi. Umumnya frasa dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan kategori kata. sebagai penyusun utama. Berikut penjelasan mengenai frasa nomina, verba, dan adjektiva yaitu jenis frasa berdasarkan kategori kata. Baca JugaFrasa nomina adalah jenis frasa yang dibentuk dari penggabungan kata benda. Frasa nomina ini dipakai untuk menggantikan kata benda. Contoh frasa nomina yaitu ranting pohon, kancing baju, dan gagang pintu. Terdapat 3 jenis frasa nomina yaitu nomina modifikatif, nomina koordinatif, dan apositif. Contoh Frasa Nomina
2. Frasa VerbaFrasa Verba adalah jenis frasa yang menggabungkan kata kerja. Selain itu frasa verbal dapat menggantikan kata kerja dalam suatu kalimat. Contoh frasa verba yaitu menjemur pakaian, menghitung uang, dan memasak sayur. Terdapat 3 jenis kata verba yaitu frasa verba modifikatif, verba koordinatif, dan verba apositif. Contoh Frasa Verba
Baca JugaFrasa adjektiva adalah frasa yang menggabungkan kata sifat dan kata keterangan. Ciri frasa adjektiva menggunakan kata sangat, agak, paling, harus. Contoh frasa adjektiva yaitu besar sekali, cerdas sekali, paling pintar. Ada 3 jenis frasa adjektiva yaitu frasa adjektiva modifikatif, adjektiva koordinatif, dan frasa adjektiva apositif. Contohnya frasa antara lain:
Frasa verba merupakan frasa yang dibentuk dengan menggabungkan kata kerja (verba) dan sebagai pengganti kata kerja dalam suatu kalimat.[1] Frasa verba mempunyai inti verba dan kata lain sebagai modifikator. Umumnya frasa verba menempati kedudukan fungsi predikat dan tidak dapat diberi kata ‘sangat’. Perlu ditegaskan bahwa unsur yang mengisi subjek, objek dan pelengkap tidak termasuk dalam frasa verba. Frasa verba secara sintaksis dapat diberi kata 'sedang' untuk verba aktif dan kata 'sudah' untuk verba keadaan.[2] Frasa verba dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:[3]
Contoh frasa verba pada kalimat berikut:
Frasa sedang membaca dalam kalimat tersebut merupakan gabungan dari kata sedang dan verba membaca. Maka, frasa sedang membaca termasuk kategori frasa verba. Contoh frasa verba dengan lebih dari dua kata namun merupakan satuan bahasa dengan verba sebagai intinya sebagai berikut:
Frasa Verba – Setelah sebelumnya kabarkan.com telah menerangkan materi tentang Contoh Kalimat Efektif Maka pada perjumpaan kali ini akan kembali kabarkan.com sampaikan materi tentang Frasa Verba – Pengertian, Macam, Jenis, Struktur dan Contoh. Nah untuk lebih jelasnya simak ulasan selengkapnya di bawah ini. Pengertian FrasaApa yang dimaksud dengan Frasa ? yakni merupakan sebah gabungan atau kesatuan kata yang disusun atas dua kelompok kata atau bisa lebih yang mempunyai satu makna gramatikal (yakni sebuah makna yang dapat berubah-ubah disesuaikan dengan konteks). Lebih tepatnya frasa ialah merupakan suatu gabungan dari dua kata atau lebih akan tetapi tidak bisa menyusun kalimat dengan sempurna sebab tidak mempunyai predikat. Ciri-ciri frasaDi bawah ini terdapat beberapa ciri-ciri frasa yang diantaranya seperti berikut:
Jenis-Jenis FrasaDi bawah ini ialah terdapat beberapa jenis frasa, antara lain yakni seperti berikut ini : 1. Frasa Setara & Frasa Bertingkat
Frasa “saya dan kaka” ialah frasa yang setara, sebab antara unsur dimana kata “saya” dan “adik” mempunyai kedudukan yang sama , yang masing-masingnya tidak saling menjelaskan. Selai itu begitu juga dengan frasa seperti kata “makan-makan” dan “minum-minum” diatas dimana kalimat tersebut termasuk frasa yang mempunyai kedudukan yang setara. Dimana untuk mengetahui Frasa yang setara ialah biasanya selalu ditandai dengan adanya kata ‘dan‘ / ‘atau‘ di antara masing-masing unsur nya. Kemudian selain frasa setingkat/setara, dimana ada pula frasa bertingkat. Yakni merupakan sebuah frasa yang tersusun dari inti dan juga atribut.
Frasa “Nanti pagi” disusun dari unsur perlengkapan/atribut dan juga inti. 2. Frasa Idiomatik (a) Pada saat terjadinya bencana tadi malam, seorang penjaga toko tersebut menjadi kambing hitam. (b) Awalnya hanya bertujuan untuk menyelamatkan saudaranya, kemudian keluarga Ardin Memotong seekor kambing hitam. Antara Kalimat (a) & (b) memakai frasa yang setara, yakni frasa ‘kambing hitam‘. Baca Juga : Pengertian Akuisisi Pada kalimat (a) kambing hitam diatas dapat dimqaknai sebagai salah seorang yang dianggap sebagai pelaku dalam adanya sebuah peristiwa, sedangkan kalimat (b) dimana pada klimat kambing hitam diatas dapat dimaknai sebagai seekor kambing yang mempunyai warna bulu hitam. Maka dalam hal ini arti dari kambing hitam yang ada pada kalimat (a) tidak ada kaitannya dengan arti dari kata kambing dan hitam. Jadi pada suatu Frasa yang artinya tidak bisa diuraikan dengan berdasarkan makna kata yang menyusunnya maka hal tersebut dikenal deengan sebutan frasa Idiomatik. Konstruksi FrasaFrasa mempunyai dua konstruksi, yakni konstruksi Endosentrik dan juga Eksosentrik. Nah simak pada kalimat berikut: Kedua saudagar tersebut sedang mengadakan jual beli. 1. Frasa Eksosentrik Dari keterangan kalimat diatas dimana disusun dari frasa ‘Pada Kedua saudagar tersebut’, ‘sudah mengadakan’ dan ‘jual beli’. Berdasarkan distribusi nya frasa yang mana pada kalimat ‘kedua saudagar itu’ dengan ‘Sedang mengadakan’ yakni merupakan suatu frasa endosentrik. sedangkan pada klimat frasa ‘jual beli’ dikatagorikan merupakan frasa eksosentrik. Kemudian pada Frasa “Kedua Saudagar Itu” dapat digantikan dengan kata “Saudagar” Frasa “Sedang Mengadakan” pun dapat digantikan dengan kata “Mengadakan” Namun untuk frasa “Jual Beli” tidak bisa digantikan dengan kata “Jual” maupun “Beli” Sebab pada kedua kata tersebut ialah merupakan kata inti, sehingga mempunyai kedudukan yang setara.
2. Frasa Endosentrik
Kelas FrasaFrasa dapat dibedakan menjadi beberapa jenis yang diantaranya ialah? frasa benda, frasa sifat, frasa kerja, frasa bilangan, frasa keterangan, dan juga frasa depan. Baca Juga : Contoh Daftar Pustaka 1. Frasa Benda atau Frasa Nomina Contoh:
Sebab pada kata frasa “Hadiah Ulang Tahun” dari kalimat distribusinya setara dengan kata benda “Hadiah” 2. Frasa Kerja atau Frasa Verba Contoh: Dea akan menulis dengan menggunakan pensil baru.Dimana pada kata “Akan Menulis” merupakan kata kerja kemudian distribusinya setara dengan kata kerja “Menulis” |