Apa yang dimaksud dengan frasa verba dan contohnya?

Frasa merupakan kelompok kata yang bertindak sebagai unsur kalimat. Ciri-ciri frasa terdiri dari dua kata atau lebih yang memiliki satu makna gramatikal. Sifat frasa adalah non predikatif atau tidak berhubungan dengan predikat.

Frasa memiliki fungsi gramatikal yang dibedakan berdasarkan kategori kata. Dalam buku Pintar Pidato: Kiat Menjadi Orator Hebat, dalam tata bahasa transformasional, frasa adalah seperangkat unsur sintaktik yang membentuk konstituen.

Bussmann menjelaskan dalam tata bahasa, jenis frasa yang penting dikenal yaitu frasa nomina, verba, dan frasa preposisi. Umumnya frasa dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan kategori kata. sebagai penyusun utama. Berikut penjelasan mengenai frasa nomina, verba, dan adjektiva yaitu jenis frasa berdasarkan kategori kata.

Baca Juga

Frasa nomina adalah jenis frasa yang dibentuk dari penggabungan kata benda. Frasa nomina ini dipakai untuk menggantikan kata benda. Contoh frasa nomina yaitu ranting pohon, kancing baju, dan gagang pintu. Terdapat 3 jenis frasa nomina yaitu nomina modifikatif, nomina koordinatif, dan apositif.

Contoh Frasa Nomina

  • Frasa nomina modifikatif = bulan kedua, gadis mungil.
  • Frasa nomina koordinatif (kedua kata tidak menerangkan)= langit bumi, dunia akhirat
  • Frasa nomina apositif (jenis frasa nomina untuk menambah keterangan subjek) = Jakarta, kota terbesar di Indonesia, terletak di Jawa

2. Frasa Verba

Frasa Verba adalah jenis frasa yang menggabungkan kata kerja. Selain itu frasa verbal dapat menggantikan kata kerja dalam suatu kalimat. Contoh frasa verba yaitu menjemur pakaian, menghitung uang, dan memasak sayur. Terdapat 3 jenis kata verba yaitu frasa verba modifikatif, verba koordinatif, dan verba apositif.

Contoh Frasa Verba

  • Frasa verba modifikatif: Anita pasti belajar di kamar
  • Frasa verba koordinatif: Ibu pergi ke pasar atau swalayan
  • Frasa verba apositif dipakai untuk menambah keterangan subjek. Contohnya yaitu Reni sedang belajar, tidak menoleh saat dipanggil ibunya.

Baca Juga

Frasa adjektiva adalah frasa yang menggabungkan kata sifat dan kata keterangan. Ciri frasa adjektiva menggunakan kata sangat, agak, paling, harus. Contoh frasa adjektiva yaitu besar sekali, cerdas sekali, paling pintar.

Ada 3 jenis frasa adjektiva yaitu frasa adjektiva modifikatif, adjektiva koordinatif, dan frasa adjektiva apositif. Contohnya frasa antara lain:

  • Frasa adjektiva modifikatif (membatasi): paling kecil, sangat besar
  • Frasa adjektiva koordinatif (menggabungkan): aman sentosa, kaya raya
  • Frasa adjektiva apositif: bunga desa

Frasa verba merupakan frasa yang dibentuk dengan menggabungkan kata kerja (verba) dan sebagai pengganti kata kerja dalam suatu kalimat.[1] Frasa verba mempunyai inti verba dan kata lain sebagai modifikator. Umumnya frasa verba menempati kedudukan fungsi predikat dan tidak dapat diberi kata ‘sangat’. Perlu ditegaskan bahwa unsur yang mengisi subjek, objek dan pelengkap tidak termasuk dalam frasa verba. Frasa verba secara sintaksis dapat diberi kata 'sedang' untuk verba aktif dan kata 'sudah' untuk verba keadaan.[2]

Frasa verba dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:[3]

  1. Frasa verba modifikatif
  2. Frasa verba koordinatif
  3. Frasa verba apositif

Contoh frasa verba pada kalimat berikut:

  • Dua orang murid sedang membaca buku di ruang kelas
  • Dua orang murid -- membaca buku di ruang kelas

Frasa sedang membaca dalam kalimat tersebut merupakan gabungan dari kata sedang dan verba membaca. Maka, frasa sedang membaca termasuk kategori frasa verba. Contoh frasa verba dengan lebih dari dua kata namun merupakan satuan bahasa dengan verba sebagai intinya sebagai berikut:

  • Kapal laut itu sudah berlayar
  • Ibu saya sedang memasak
  1. ^ M.M, Drs Arif Yosodipuro (2020-06-19). Pintar Pidato: Kiat Menjadi Orator Hebat. Gramedia Pustaka Utama. ISBN 978-602-06-4497-4. 
  2. ^ "BBM 6. Sintaksis Bahasa Indonesia. Dra. Novi Resmini, M.Pd. Pendahuluan - PDF Download Gratis". docplayer.info. Diakses tanggal 2021-12-03. 
  3. ^ Wahyu Fajar Budiadi, 2003, Frasa Verbal Tipe Verba Adjektif Dalam Bahasa Jawa, https://digilib.uns.ac.id/dokumen/download/6713/MTc3OTg=/Frasa-verbal-tipe-verba-adjektif-dalam-bahasa-jawa-abstrak.pdf

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Frasa_verba&oldid=19514409"

Frasa Verba – Setelah sebelumnya kabarkan.com telah menerangkan materi tentang Contoh Kalimat Efektif Maka pada perjumpaan kali ini akan kembali kabarkan.com sampaikan materi tentang Frasa Verba – Pengertian, Macam, Jenis, Struktur dan Contoh. Nah untuk lebih jelasnya simak ulasan selengkapnya di bawah ini.

Pengertian Frasa

Frasa Verba

Apa yang dimaksud dengan Frasa ? yakni merupakan sebah gabungan atau kesatuan kata yang disusun atas dua kelompok kata atau bisa lebih yang mempunyai satu makna gramatikal (yakni sebuah makna yang dapat berubah-ubah disesuaikan dengan konteks).

Lebih tepatnya frasa ialah merupakan suatu gabungan dari dua kata atau lebih akan tetapi tidak bisa menyusun kalimat dengan sempurna sebab tidak mempunyai predikat.

Ciri-ciri frasa

Di bawah ini terdapat beberapa ciri-ciri frasa yang diantaranya seperti berikut:

  • Di dalam frasa harus tersusun minimal dua kata atau lebih.
  • Menempati atau mempunyai fungsi gramatikal di dalam kalimatnya.
  • Di dalam frasa musti mempunyai satu makna gramatikal.
  • Frasa mempunyai sifat nonpredikatif.

Jenis-Jenis Frasa

Di bawah ini ialah terdapat beberapa jenis frasa, antara lain yakni seperti berikut ini :

1. Frasa Setara & Frasa Bertingkat
Pada suatu frasa bisa dianggap setara jika unsur pada penyusunnya mempunyai kedudukan yang setara.

Contoh: Saya bersama kakak sedang menikmati makan-makan dan minum-minum di meja.

Frasa “saya dan kaka” ialah frasa yang setara, sebab antara unsur dimana kata “saya” dan “adik” mempunyai kedudukan yang sama , yang masing-masingnya tidak saling menjelaskan.

Selai itu begitu juga dengan frasa seperti kata “makan-makan” dan “minum-minum” diatas dimana kalimat tersebut termasuk frasa yang mempunyai kedudukan yang setara.

Dimana untuk mengetahui Frasa yang setara ialah biasanya selalu ditandai dengan adanya kata ‘dan‘ / ‘atau‘ di antara masing-masing unsur nya.

Kemudian selain frasa setingkat/setara, dimana ada pula frasa bertingkat. Yakni merupakan sebuah frasa yang tersusun dari inti dan juga atribut.

Contoh: Paman akan pergi ke Jakarta nanti pagi.

Frasa “Nanti pagi” disusun dari unsur perlengkapan/atribut dan juga inti.

2. Frasa Idiomatik
Simak pada dua kalimat di bawah ini :

(a) Pada saat terjadinya bencana tadi malam, seorang penjaga toko tersebut menjadi kambing hitam.

(b) Awalnya hanya bertujuan untuk menyelamatkan saudaranya, kemudian keluarga Ardin Memotong seekor kambing hitam.

Antara Kalimat (a) & (b) memakai frasa yang setara, yakni frasa ‘kambing hitam‘.

Baca Juga :  Pengertian Akuisisi

Pada kalimat (a) kambing hitam diatas dapat dimqaknai sebagai salah seorang yang dianggap sebagai pelaku dalam adanya sebuah peristiwa, sedangkan kalimat (b) dimana pada klimat kambing hitam diatas dapat dimaknai sebagai seekor kambing yang mempunyai warna bulu hitam.

Maka dalam hal ini arti dari kambing hitam yang ada pada kalimat (a) tidak ada kaitannya dengan arti dari kata kambing dan hitam.

Jadi pada suatu Frasa yang artinya tidak bisa diuraikan dengan berdasarkan makna kata yang menyusunnya maka hal tersebut dikenal deengan sebutan frasa Idiomatik.

Konstruksi Frasa

Frasa mempunyai dua konstruksi, yakni konstruksi Endosentrik dan juga Eksosentrik.

Nah simak pada kalimat berikut: Kedua saudagar tersebut sedang mengadakan jual beli.

1. Frasa Eksosentrik

Dari keterangan kalimat diatas dimana disusun dari frasa ‘Pada Kedua saudagar tersebut’, ‘sudah mengadakan’ dan ‘jual beli’. Berdasarkan distribusi nya frasa yang mana pada kalimat ‘kedua saudagar itu’ dengan ‘Sedang mengadakan’ yakni merupakan suatu frasa endosentrik. sedangkan pada klimat frasa ‘jual beli’ dikatagorikan merupakan frasa eksosentrik.

Kemudian pada Frasa “Kedua Saudagar Itu” dapat digantikan dengan kata “Saudagar” Frasa “Sedang Mengadakan” pun dapat digantikan dengan kata “Mengadakan”

Namun untuk frasa “Jual Beli” tidak bisa digantikan dengan kata “Jual” maupun “Beli” Sebab pada kedua kata tersebut ialah merupakan kata inti, sehingga mempunyai kedudukan yang setara.

Kemudian pada Frasa yang distribusinya tidak setara dari salah satu atau pada setiap unsurnya maka disebut juga dengan frasa eksosentrik.

2. Frasa Endosentrik
Nah pada Frasa Endosentrik sendiri dapat dibedakan menjadi 3 jenis yang diantaranya ialah seperti berikut :

  • Yang pertama ialah Frasa Endosentrik yang Koordinatif: yakni merupakan sebuah farasa yang kerap diakitkan dengan kata “dan” serta “atau”. Misalnya : Pintu dan jendela sedang diperbaharui
  • Yang kedua ialah Frasa Endosentrik yang Atributif: Dimana pada frasa ini tersusun atas unsur-unsur yang saling berbeda / tak sama. Misalnya : Halaman luas yang akan digunakan sebagai lapangan bola oleh warga.
  • Yang ketiga ialah Frasa Endosentrik yang Apositif: Dimana pada Uusur yang satu yang ada pada frasa endosentrik apositif ini mempunyai arti yang sama dengan unsur yang lainnya. Namun unsur yang paling penting ialah unsur pusat, sedangkan pada unsur yang menjelasakan keterangan ialah aposisi. Misalnya : Sindi , anak dari Pak Hasan, berhasil menjadi seorang Dokter

Kelas Frasa

Frasa dapat dibedakan menjadi beberapa jenis yang diantaranya ialah? frasa benda, frasa sifat, frasa kerja, frasa bilangan, frasa keterangan, dan juga frasa depan.

Baca Juga :  Contoh Daftar Pustaka

1. Frasa Benda atau Frasa Nomina
Apa itu Frasa benda atau nomina ? merupakan suatu frasa yang distribusinya setara dengan kata benda. Adapun Unsur pusat dari frasa benda, ialah kata benda.

Contoh:

  • Hasan menerima hadiah ulang tahun.
  • Hasan menerima hadiah.

Sebab pada kata frasa “Hadiah Ulang Tahun” dari kalimat distribusinya setara dengan kata benda “Hadiah”

2. Frasa Kerja atau Frasa Verba
ialah merupakan salah satu kelas Frasa yang distribusinya setara dengan penggunaan kata kerja / verba.

Contoh: Dea akan menulis dengan menggunakan pensil baru.Dimana pada kata “Akan Menulis” merupakan kata kerja kemudian distribusinya setara dengan kata kerja “Menulis”